Bunga mawar beraroma harum. Kelopak-kelopaknya begitu tertata banyak dan melindungi benang sarinya dengan saksama. Mawar juga tidak mudah menggugurkan mahkota-mahkota bunganya. Betapa mawar tetap bermahkota dan berkelopak, meskipun mungkin bila ia dipetik dengan tangkainya. Dan ia diletakkan tanpa air, ia mungkin layu tapi mahkotanya tidak gugur!
Bunga itu masih lagi dilindungi kelopaknya yang tak kalah teguh. Bukan itu saja! Kau tahu.....? Mawar begitu sulit terjangkau! Harus berhati-hati memetiknya sebab tangkainya yang meskipun kecil namun kukuh dan berduri.
Saudariku jadilah engkau wanita seperti mawar yang begitu indah dipandang. Kecantikannya terpancar dari sebuah keteguhan yang dalam. Bukan hanya cantik dari fizikalnya semata, namun dia memancarkan kecantikan yang lain. Kecantikan yang membawanya pada sebuah darjat yang begitu tinggi.
Wanita yang seperti bunga mawar memiliki keteguhan prinsip. Dia mengerti setiap detik dari dirinya begitu berharga untuk itulah dia menjaganya dan melindunginya dengan saksama. Lihat betapa banyak ‘senjata’ yang dimiliki mawar untuk melindungi putik dan benang sarinya. Itulah, wanita apalagi wanita Islam dituntut untuk selalu menjaga dirinya. Kerana setiap bahagian jasad, roh dan akalnya memiliki potensi keindahan.
Wanita yang berkarakter mawar juga sangat teguh pendiriannya, dia tidak mudah meluruhkan harga dirinya. Untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan jalan prinsipnya. Lihat, betapa mawar tidak mudah menggugurkan mahkota bunganya meskipun ia layu. Wanita-wanita seteguh mawar tidak akan meluruhkan kehormatannya dia akan menjaganya meskipun ia harus berjuang untuk itu.
Satu lagi.....
Mawar tidak mudah dipetik. Semua orang tahu bahwa wanita memiliki banyak pesona, namun pesona itu tidak membuatnya pongah. Pun begitu, wanita berkarektor mawar selalu memancarkan keramahan dan kebaikan. Tapi untuk mendapatkannya? Nanti dulu! Bukan jual mahal, tapi ia memiliki izzah (harga diri, kehormatan, rasa PD, bangga bukan kerana dirinya tapi ‘bangga’ kerana ia memegang teguh Islam dan segala peraturannya).
Pesona mawar membuat orang tidak berani mempermainkannya. Pesona karektor ‘mawar’ akan menyeleksi siapa yang beruntung mendapatkannya dengan cara yang baik. Bukan menyerobot apalagi memetiknya dengan paksa! Sebab jika itu dilakukan, Sang Mawar akan melukai tangan pemetiknya yang kasar dan tidak beradab, iya kan?
Maka, siapapun yang ingin memetik mawar-mawar muslimah itu, ia haruslah seorang yang memiliki keteguhan dan daya juang! Ia harus meminta mawar-mawar muslimah itu dari pemiliknya Siapa pemiliknya? Sang pencinta mawar itu dan pemilik kebun mawar yang sejak kecil merawat dan menjaga Sang Mawar agar tumbuh menjadi muslimah yang teguh.
Bagaimana? Jika kalian baca tulisanku ini dan kalian seorang wanita muslimah. Semoga kalian bergegas untuk menjadi kuntum mawar terindah di kebun rumah orang tua kalian. Jika kalian seorang laki-laki, seorang muslim dan sedang ‘mengagumi’ salah satu kuntum mawar itu bersiaplah untuk menjadi pemetiknya yang ‘sekufu’ bukan kerana hal-hal yang tampak tapi dari cara kalian memetiknya!
Ketuklah pintu pagar di mana mawar itu tumbuh. Datangi keluarga di mana mawar itu tumbuh dan terjaga (jangan asal slonong apalagi merosak dan memaksanya!). Kemudian mohonlah pada Sang Pencipta mawar itu kerana Dialah pemilik dan pemeliharanya yang hakiki. Mohonlah agar Ia berkenan menjadikan kalian sepasang insan yang menebarkan kebaikan di taman bumi dan mengetuk syurga dengan keagungan yang terjaga!
No comments:
Post a Comment